Prosedur pemakaian obat tanpa informasi yang tepat mungkin tidak aman, gunakan informasi yang benar untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Mohon dibaca dengan seksama dan mencari bantuan medis sesegera mungkin jika anda mendapatkan gejala-gejala seperti berikut ini.
- Gejala pendarahan berat, anda harus mengganti bantalan maxi lebih dari dua sanitasi per jam dan terus lebih dari dua jam dan anda merasa pusing, pusing dapat menjadi pertanda kehilangan darah dalam jumlah besar.
- Gejala aborsi tidak lengkap, rasa tidak nyaman di perut bagian bawah, sakit dan darah keluar terus menerus.
- Gejala infeksi ditandai dengan demam tinggi lebih dari 38 derajat Celcius lebih dari 24 jam.
- Gejala komplikasi, terjadi karena riwayat penyakit yang diderita sebelumnya.
Dianjurkan mengatur pemakaian obat, anda harus memiliki cukup waktu bebas dan tidak pergi bekerja selama jam aborsi. Pendarahan setelah menggunakan (cytotec) misoprostol pil aborsi biasanya dimulai 3-5 jam setelah dosis pertama diambil, selanjutnya adalah pendarahan berat dan saat itu juga terjadi kram perut bagian bawah, anda mungkin merasa tidak nyaman, mungkin demam, sakit dan mual.
Inilah alasan dianjurkan untuk tidak pergi bekerja. Rasa sakit selama proses aborsi dapat dikurangi dengan menggunakan penghilang rasa sakit umum seperti paracetamol, aspirin, diklofenak yang bisa menurunkan nyeri haid. Tidak dianjurkan minum obat lain karena beberapa obat pengurang rasa sakit melawan kontraksi rahim dan mempengaruhi penggunaan misoprostol (cytotec).
Sangat penting untuk tidak berhenti minum obat walaupun darah sudah keluar, karena jika dosis yang benar tidak dihabiskan maka besar kemungkinannya terjadi aborsi tidak lengkap karena masih tertinggal jaringan di dalam rahim, yang akan memacu penyakit kandungan.
Satu hal yang pasti adalah perlunya tindakan medis aspirasi vakum jika terjadi gejala-gejala yang kurang baik.